2 hari yang lalu, gue pergi kerumah sodara gue di martubung hanya utk jumpaan melepas rindu. Saat gue berada dirumah dia, gue diajak masuk kekamar kecil mungilnya itu. Dan ketika itu juga, dia meninggalkan gue dikamar sendirian utk mengambilkan gue minuman. Tak sengaja, terlihat secarik kertas lusuh didekat meja belajarnya. Lalu gue, mengambilnya dan melihat apa isi kertas tsb. Dia datang dan melihatku membaca apa yang ada dikamar dia itu. Lalu dia berkata "Eh, kamu baca itu ya?", gue menjawab "eh iya maaf ya sudah lantam". Lalu terbesit dibenak gue utk menuliskan ulang cerpen ini ke blog kesayangan gue. Tanpa basa basi, dia langsung saja memberi gue ijin utk menuliskan cerpennya itu ke blog gue. Dan tulisan tersebut pun dimulai.....
Selasa, 20 Desember 2011
Dear diary...
Hari ini, aku kehilangan seorang sosok yang sangat aku sayang, aku cinta dan aku... aku banggakan
Pak uwek... pak uwek pergi untuk selamanya meninggalkan kami disini... pergi dengan senyuman di wajahnya, pergi dengan kenangan yg ia tinggalkan, pergi dengan tenang dan semenjak ia pergi keadaan berubah. Semua orang menjadi emosional, egois, pemarah. Aku gasuka itu..
yaAllah... kenapa ini harus terjadi??? Kami belum sanggup dengan semua ini.. 2 hari yang lalu dia masih bisa tersenyum, berbicara, menggenggam erat tanganku dan memelukkuu walau 2 hari yang lalu ia melakukannya dalam keadaan sakit
Flasback
Minggu, 18 Desember 2011
Hujan turun dengan deras soalah tak peduli dengan orang-orang yang ingin bekerja.
Seiring dengan hujan yang turun dengan deras, seketika perasaanku bercampur aduk, aku tak tau mengapa dengan perasaan yang sedang aku alami ini. Aku mencoba menenangkan perasaanku membuat perasaan ini kembali normal, sejenak perasaanku kembali normal tapi itu tidak bertahan lama.
Saat aku sedang mencoba menormalkan perasaanku ini, suara klekson kereta papa terdengar kuat di depan rumah, terlihat mama dan papa yang pulang kerja dengan basah kuyup karena hujan deras. Yaaa.. beginilah kalau mobil kami sedang di servis kami kemana-mana harus bertiga dan menggunakan kereta.
*****
Tring tring tring... (suara handphone mama)
“halo dek, ada apa?”tanya mama langsung, sepertinya salah satu adik mama menelpon mengabarkan sesuatu karena muka mama langsung khawatir“astagfirullah... kok bisa?”muka mama langsung panik dan ingin menangis “cemana yaa... mobil lagi di servis mbak juga baru pulang”.........”yaudah, besok kami usahakan kesana yaa”sahut mama mengakhiri pembicaraan
“kenapa maa?”tanyakupada mama
“pak uwek sakit, jatuh di kamar mandi”jawab mama
“hah?jadi sekarang uwek cemana maa?”tanyaku khawatir
“gatau mama nak, katanya sekarang uwek di rumah bulek munir terus di impus”
“jadi kita mau kesana?”
“gatau mama, sekarang kalau mau kesana.. mobil lagi di servis.. yaa besok kita usahakan kesana”
Tring tring tring (suara handphone papa”
“halo mbak?”.........”iyaa kami lagi baru pulang, tadi udah dikabari sama nitaa.. tapi mobil lagi servis jadi gabisa kesana kami”..........”ohh gituu yaa?yaudah kami kerumah mbak yaa”
“siapa mas?”tanya mama pada papa
“mbak temu, ayo sekarang kita ke glugur.. kita pigi ke binje sama mbak temu”
“iyaa”sahutku dan mama serentak
Papa langung melaju kencang menuju rumah bude, sesampainya di rumah bude kami tidak membuang-buang waktu kami langsung berangkat ke binje untuk melihat kondisi uwek
*****
Sesampainya di binje, aku melihat uwek berbaring lemas di tempat tidur bambu dengan impus dan bantuan pernapasan.
Aku gak sanggup melihat keadaan uwek, aku putuskan untuk bergabung dengan adik sepupuku yang lain yang juga berkumpul melihat uwek.
Selesai menjenguk uwek kami pamit pulang karena besok aku harus sekolah dan papa juga harus kerja, mama dan bude tidak ikut pulang bersama kami karena ingin menemani uwek. Saat pamit dengan uwek aku gak sanggup menahan airmataku, saat ia menggenggam erat tanganku seolah ia ingin pergi jauh seolah ia tak ingin meninggalkanku...
“uwek harus sembuh yaa wekk, uwek harus bertahan... uwek pingin nengok kami sukses kan wek?”kataku pada uwek
Uwek mengangguk dan tersenyum dengan airmata yang mengalir di pipinya
“uwek harus sehat, uwek janji yaa sama tiwi.. kami mau uwek sembuh, uwek harus sehat”kataku lagi pada uwek sambil mencium tangan dan pipinya
Selesai pamit, kami langsung pulang ke rumah
Senin, 19 Desember 2011
Hari ini hujan turun deras seperti semalam bahkan lebih deras dari semalam.. perasaan yang kurasakan hari ini sama seperti perasanku semalam. aku gak konsen belajar dan lebih sering melamun bahkan aku gak semangat untuk melakukan aktivitasku.
Aku bertaya pada diriku sendiri, perasaan apa yang aku alami sekarang?
Selasa, 20 Desember 2011
Hujan turun seperti kemarin, memang.. hari ini hujan gak deras seperti kemarin tapi, hujan tetap saja hujan...
Teng teng teng teng (suara bel sekolah, tanda pulang)
Aku berjalan bersama teman-temanku keluar sekolah aku merasakan perasaan yang semakin tidak enak bahkan jantungku pun ikut berdetak dengan kencang dan sangat kencang seperti sedang berlari
Dan... entah kenapa, aku ingin sekali di jemput dengan papa pulang sekolah hari ini... aku langsung mengirim pesan kepada papa untuk menjemputku di tempat biasa menunggu angkutan
Lumayan lama aku menunggu papa.. tapi akhirnya papa datang jugaa, aku langsung masuk mobil.
“wi.. pak uwek keritis..”kata mama padaku
“pak uwek maa?”tanyaku memastikan
“iyaa, sekarang uwek di rumah sakit”
“jadi kita mau kerumah sakit sekarang maa?”
“iyaa nak, nanti kita juga donorin darah sama uwek.. tapi nanti kita makan dulu yaaa karena gaboleh kalau belum makan nanti kita lemah”
“iyaa maa”
Selama perjalanan menuju rumah sakit aku hanya diam tanpa kata, aku gatau harus ngapain pikiranku hanya tertuju pada uwek dan setiap ada telepon aku selalu berharap itu bukan kabar buruk tentang pak uwek
*****
Sampai di rumah sakit aku langsung berlari tanpa melihat kiri dan kanan ada mobil atau tidak, aku langsung berlari memeluk adik sepupuku dan menangis karena ku lihat uwek sudah ada di ambulance. Uwek sudah meninggal.
Kami sekeluarga langsung membawa uwek pulang ke rumah. Sesampainya di rumah aku langsung berlari keluar mobil dan memeluk uwek yang sudah terbaring kaku di tempat yang sudah disediakan. Aku menangis memeluk uwek, memanggil-manggil namanya dan menjerit. Aku tersiksa aku belum sanggup untuk menghadapi semua ini, kehilangan orang yang sangat aku sayang, aku cinta dan aku banggakan. Pak uwek....
*****
Pagi ini uwek di kebumikan, kami sekeluarga mengantarkan uwek ke rumahnya yang terakhir.. di dalam tanahh. Selamat tinggal pak uwek... kami sayang pak uwek
Medan, 29 Maret 2012
- Follow Me on Twitter!
- "Add Me on Facebook!
- RSS
Contact